-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 2
/
Copy patharticle2.html
96 lines (93 loc) · 4.83 KB
/
article2.html
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta charset="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>SAAT ORANG JAWA TINGGALKAN BATIK UNTUK BERPAKAIAN EROPA</title>
<link rel="shortcut icon" href="favicon.ico"/>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
</head>
<body>
<!-- container start -->
<div class="container">
<!-- top bar wrapper start -->
<div class="top-bar-wrapper">
<!-- left area -->
<div class="left-area">
<div class="link-wrapper">
<a href="index.html">HOME</a>
</div>
<div class="link-wrapper">
<a href="about.html">ABOUT US</a>
</div>
</div>
<!-- right area -->
<div class="right-area">
<div class="link-wrapper">
<a href="about.html">© KELOMPOK 8</a>
</div>
</div>
</div>
<!-- top bar wrapper end -->
<!-- content wrapper start -->
<div class="wrapper">
<div class="daftar_isi">
<h1>Daftar isi</h1>
<div class="container_daftar_isi">
<a href="article1.html">ORANG CINA BUANG KUCIR RAMBUT & BERBAJU .....</a><br>
<a href="article2.html">SAAT ORANG JAWA TINGGALKAN BATIK .....</a><br>
<a href="article3.html">CERITA TENTANG KORAN PERTAMA DI .....</a><br>
<a href="article4.html">SAAT TANK MENGARAH KE ISTANA</a><br>
<a href="article5.html">PERAYAAN HUT RI DI AWAL KEMERDEKAAN</a><br>
<a href="article6.html">KISAH PENYELAMATAN BENDERA MERAH PUTIH</a><br>
<a href="article7.html">SURAT KALENG DAN DELIK PERS YANG MENJERAT .....</a><br>
<a href="article8.html">MENGHAKIMI BAHASA KISAH: PEMBEREDELAN .....</a><br>
<a href="article9.html">KISAH TERLARANG DI BALIK ISTILAH PRIA .....</a><br>
<a href="article10.html">MENGENAL KIAINYA TENTARA INDONESIA .....</a><br>
<a href="article11.html">SETELAH TJIPTO, SOEWARDI, DAN DEKKER .....</a><br>
<a href="article12.html">LENYAPNYA PESONA GEDUNG BANGSAWAN .....</a>
</div>
</div>
<div class="content-wrapper">
<div class="content">
<div class="top-content-wrapper">
<div class="content-title">
<h1 class="hr-custom">SAAT ORANG JAWA TINGGALKAN BATIK UNTUK BERPAKAIAN EROPA</h1>
<h3>Oleh: Priyantono Oemar</h3>
</div>
<div class="content-img">
<img src="src/pic/artikel-2.jpg" width="300px">
</div>
</div>
<div class="paragraph-wrapper">
<p class="first-p"><p>Pada 13 Juni 1918, RM Notosuroto melangsungkan pernikahannnya di Belanda dengan mengenakan pakaian pengantin Jawa, dengan bawahan kain batik. Mempelai wanitanya adalah gadis Belanda. Di Hindia Belanda, keberadaan menantu dari Jawa masih dianggap sebelah mata oleh orang Belanda.</p>
<p>Koran Djawa Tengah --yang dinyatakan pailit oleh pengadilan di Semarang pada 1935—pada Juli 1918 memuji Notosuroto dalam acara penikahan itu. Sebagai bangsawan Jawa di Eropa, Notosuroto dianggap sangat tahu menjunjung tinggi budayanya. Sementara di Jawa, orang-orang Jawa menanggalkan pakaian Jawanya, menggantikannya dengan pakaian Eropa. “Menurut kami itu terlihat konyol,” tulis Djawa Tengah.</p>
<p>Notosuroto menjadi salah satu mahasiswa yang mendirikan Indische Vereeniging di Belanda pada 1908 --berubah menjadi Perhimpunan Indonesia pada 1922. Pada 1924 ia keluar dari Perhimpunan Indonesia karena ia lebih memilih Hindia Belanda tetap bergabung dengan Kerajaan Belanda daripada harus merdeka seperti yang diperjuangkan Perhimpunan Indonesia.</p>
<p>Jauh ke belakang, semasa Achmad Djajadiningrat memasuki sekolah di Batavia, ia sudah mengenakan pakaian Eropa, baju bekas milik anak Kampschuur. “Saya tidak lagi terlihat seperti anak laki-laki Banten, tetapi lebih seperti orang Ambon atau Indo-Eropa,” tulis Achmad Djajadiningrat di buku Herenningen van Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat (1936).</p>
<p>Ia menceritakan pengalamannya mendapat cemoohan yang luar biasa setelah pindah dari sekolah yang dipimpin Kampschuur. Di Europeesche Lagere School yang dikelola Kruseman itu –sebagai sekolah yang terbaik, ia diberi nama Belanda untuk menutupi identitas bumiputranya.</p>
<p>Kruseman khawatir orang-orang kaya Belanda tak mau menyekolahkan anaknya karena ada bumiputra belajar di sekolahnya. Nama Belandanya Willem van Bantam. Namun ini belum mampu menyelamatkannya dari cemoohan.</p>
</div>
<!-- button -->
<div class="button-wrapper">
<div class="left-area">
<div class="button">
<a href="article1.html"><img src="src/logo/left-arrow.png"></a>
</div>
</div>
<div class="right-area">
<div class="button">
<a href="article3.html"><img src="src/logo/right-arrow.png"></a>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div><br><br><br><br>
<div class="footer">
<h4>© Kelompok 8</h4>
</div>
<!-- container end -->
</body>
</html>